Paradigma Pengembangan Software

Label: ,


Assalamu'laikum para sahabat semua :D 



Alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan dan kenikmatan hidup di malam terakhir bulan Ramadhan 1434 H  ini. Insya Allah saya akan menulis tentang PARADIGMA PENGEMBANGAN SOFTWARE. Judul tersebut merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak yang sedang saya tempuh pada semester pendek tahun ajaran 2012/2013. Berbicara tentang paradigma memang sangat berat sekali menganai kata tersebut. Oke deh saya sederhanakan kata tersebut hehe. Sebetulnya paradigma bisa disebut juga sebagai sebuah metode. Ya mungkin metode lebih umum dikenal daripada paradigma hehe. Jadi, Paradigma = Metode. Dengan kalimat lain, judul tulisan ini bisa disebut juga Metode Pengembangan Software. 




Metode Pengembangan Software sangat banyak sekali, diantaranya ialah Model Sekuensial Linier, Model Prototype, Model RAD (Rapid Application Development),  Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner,  Model Formal, Fourth Generation Techniques (4GT). Yang akan saya perjelas yaitu Metode Fourth Generation Techniques (4GT). 



Istilah generasi ke empat, mengarah ke perangkat lunak yang umum yaitu tiap pengembang perangkat lunak menentukan beberapa karakteristik perangkat lunak pada level tinggi.  Saat ini pengembangan perangkat lunak yang mendukung 4GT, berisi tool-tool berikut : i) Bahasa non prosedural untuk query basis data; ii)  Report generation; iii) Data manipulation ; iv) Interaksi layar ; v) Kemampuan grafik level tinggi ; vi) Kemampuan spreadsheet . Tiap tool ini ada tapi hanya untuk sauatu aplikasi khusus. 
Menggunakan perangkat bantu (tools) yang akan membuat kode sumber secara otomatis berdasarkan spesifikasi dari pengembang perangkat lunak. Hanya digunakan untuk menggunakan perangkat lunak yang menggunakan bahasa khusus atau notasi grafik yang diselesaikan dengan syarat yang dimengerti pemakai. Cakupan aktivitas 4GT : 
1. Pengumpulan kebutuhan, idealnya pelanggan akan menjelaskan kebutuhan yang akan ditranslasikan ke prototype operasional.
2. Translasi kebutuhan menjadi prototype operasional, atau langsung melakukan implementasi secara langsung dengan menggunakan bahasa generasi keempat (4GL) jika aplikasi relatif kecil.
3.  Untuk aplikasi yang cukup besar, dibutuhkan strategi perancangan sistem walaupun 4GL akan digunakan.
4.    Pengujian.
5.    Membuat dokumentasi.
6.  Melaksanakan seluruh aktivitas untuk mengintegrasikan solusi-solusi yang membutuhkan paradigma rekayasa perangkat lunak lainnya.
Salah satu keuntungan penggunaan model 4GT adalah pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas secara besar, sementara kekurangannya terletak pada kesulitan penggunaan perangkat bantu (tools) dibandingkan dengan bahsa pemrograman, dan juga kode sumber yang dihasilkannya tidak efisien.
Untuk aplikasi yang yang kecil, adalah mungkin untuk langsung berpindah dari pengumpulan kebutuhan ke implementasi dengan menggunakan 4GL. Tapi untuk aplikasi yang besar, dibutuhkan pengembangan strategi desain untuk sistem, walau digunakan 4GL. Penggunaan 4GT tanpa perencanaan yang matang (untuk proyek skala besar) akan meyebabkan kesulitan yang sama (kualitas dan pemeliharaan yang jelek, ketidakpuasan pelanggan) seperti dengan metode konvensional.
Model ini diaplikasikan untuk mengembangkan perangkat lunak yang memakai bentuk bahasas khusus atau notasi grafik  yang dieksekusi atau diselesaikan dengan syarat atau ketentuan yang dipahami oleh pemakai/user/costumer.





Sumber :
Jauhari, Jaidan. ___.“Modul Rekayasa Perangkat Lunak.”__:__.pdf.
http://heckerlaye.files.wordpress.com/2009/11/modul-rekayasa-perangkat-lunak.pdf
Pressman, Roger S. 2002.”Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktis).” Yogyakarta : Andi. 





Pemeliharaan Perangkat Lunak

Label: , , ,

Assalamu'alaikum para sahabat semua :D 

Alhamdulillah kita semua masih diberikan kesehatan dan masih diberikan kesempatan dalam menjalankan ibadah shaum yang menginjak hari ke 29. Ayo semangat mau lebaran :D haha
Sebelum lebaran, saya ingin memposting dulu tentang pemeliharaan sebuah perangkat lunak. Waahh rajin amat yah ? bukan rajin para sahabat, tapi melawan rasa malas yang tidak kunjung habis-habisnya. Sebenernya ni postingan untuk tugas RPL Semester Pendek saya. Daripada ngerjainnya sesudah lebaran, mendingan sekarang aja sambil ngabuburit :) hehe, oke langsung aja yah ke titik permasalahan yang di tulis pada judulnya :D

Dilihat dari judulnya "Pemeliharaan Perangkat Lunak", kalau diartikan secara kasar yaitu tahapan terakhir dalam proses pembuatan software, ya memang sangat sederhana sekali artinya. Namun pada prakteknya sangat rumit sekali, katanya hehe. Kita contohkan saja kasus yang lain, misalnya saja pada pembuatan rumah. Setelah selesai membuat atau membangun rumahnya, ya pastilah si pemilik rumah tersebut memelihara rumahya, memperbaiki genting yang bocor, membersihkan lantai, dsb. Itu semua merupakan bagian dari pemeliharaan. Sama halnya dengan pemeliharaan pada software, itu semua pasti dilakukan demi menghasilkan software yang sangat berkualitas. 
Definisi lain dari pemeliharaan software : 1) Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga sistem dalam atau memeperbaikinya sampai suati kondisi yang bisa diterima.  Pada bulan April 1970 didefinisikan sebuah istilah untuk Teknolgi Pemeliharaan yang mencakup pengertian yang lebih luas dari pengertian Pemeliharaan diatas. Istilah ini adalah Teroteknoloogi, yang artinya ialah siklus terkahir dari SDLC yaitu dengan pemeriksaan periodik, audit, dan permintaan pengguna akan menjadi sumber untuk melakukan perawatan diseluruh masa hidup software.

TUJUAN PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1.    Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2.    Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3.    Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
4.    Sistem perlu ditingkatkan.

Biaya pemeliharaan sistem sering diabaikan. Kenyataannya biaya pemeliharaan sistem merupakan biaya yang cukup besar. Biaya pemeliharaan perangkat lunak telah terus menerus naik selama 25 tahun terakhir. Beberapa perusahaan membelanjakan 80% atau lebih dari anggaran sistem mereka pada pemeliharaan perangkat lunak. 

JENIS-JENIS PEMELIHARAAN

Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih.

Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.

Pemeliharaan Penyempurnaan
Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.

Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi. 

Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.

Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.    

MANFAAT PEMELIHARAAN SOFTWARE

Ada beberapa manfaat dari pemeliharaan software, yaitu sebagai berikut :
1. Dapat memastikan kesesuaian dengan kebutuhan fungsionalitas teknis software.
2. Dapat memastikan kesesuaian kebutuhan pihak manajerial mengenai jadwal dan budget.
3. Dapat meningkatkan efisiensi software berikut juga aktifitas pemeliharaannya.